Dinar Survey Putri

Elevasi Survey Ukur Tanah

Mengapa Elevasi Survey Ukur Tanah Itu Penting?

Pernahkah Anda melihat bangunan yang terlihat miring, jalanan yang cepat rusak, atau sawah yang tidak bisa dialiri air dengan baik? Banyak masalah tersebut disebabkan oleh elevasi tanah yang tidak diukur dengan benar. Dalam dunia konstruksi, pemetaan, dan pertanahan, kesalahan sekecil apa pun pada data elevasi bisa berdampak besar.
Elevasi survey ukur tanah bukan hanya tentang angka, melainkan dasar dari perencanaan yang akurat. Bagi seorang pemula yang baru belajar survei, memahami cara menghitung elevasi tanah dengan benar adalah langkah awal menuju penguasaan keterampilan teknis yang lebih kompleks. Artikel ini akan membimbing Anda memahami konsep, metode, hingga contoh praktis cara menentukan elevasi tanah.


Apa Itu Elevasi dalam Survey Ukur Tanah?

Elevasi adalah ketinggian suatu titik di permukaan bumi terhadap titik referensi, biasanya Mean Sea Level (MSL) atau permukaan laut rata-rata. Dalam praktiknya, surveyor sering menggunakan titik benchmark (titik acuan dengan elevasi yang sudah diketahui).
Elevasi digunakan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Perencanaan konstruksi gedung dan infrastruktur jalan.
  • Pembuatan peta topografi dan kontur tanah.
  • Drainase pertanian agar air bisa mengalir optimal.
  • Mitigasi bencana untuk mengetahui zona rawan banjir atau longsor.

Metode Umum Mengukur Elevasi Survey Ukur Tanah

Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam pengukuran elevasi tanah. Berikut tiga yang paling populer:

1. Metode Leveling (Waterpass)

Metode ini menggunakan alat level (automatic level atau digital level) dengan rambu ukur.

  • Surveyor membaca tinggi rambu pada titik acuan (Backsight/BS).
  • Membaca tinggi rambu pada titik target (Foresight/FS).
  • Rumus elevasi:
    Elevasi Target = Elevasi Acuan + BS – FS
    Metode ini terkenal dengan akurasi tinggi, terutama untuk proyek konstruksi.

2. Menggunakan Total Station

Total station memungkinkan pengukuran jarak dan sudut sekaligus.

  • Surveyor mengukur sudut vertikal dan jarak horizontal.
  • Rumus beda tinggi: Δh = D × tan(θ).
  • Sangat membantu untuk area berbukit.
    Untuk akurasi maksimal, bisa digunakan perangkat modern seperti total station sokkia im 52.

3. Menggunakan GPS Geodetik

GPS geodetik menggunakan sinyal satelit untuk mengukur posisi dan elevasi dengan akurasi tinggi.

  • Metode RTK (Real Time Kinematic) dan PPK (Post Processing Kinematic) sering dipakai.
  • Elevasi yang diperoleh bisa akurat hingga cm bahkan mm.
  • Cocok untuk pemetaan luas dan cepat.

Tabel Perbandingan Metode Elevasi Survey

MetodeAkurasiKelebihanKekurangan
Leveling (Waterpass)±1-2 mm per kmSangat akurat, cocok konstruksiProses lambat, butuh banyak titik
Total Station±2-5 mmBisa ukur jarak & sudutButuh kalibrasi rutin
GPS Geodetik±1-2 cm (RTK), ±5 mm (PPK)Cepat, efisien untuk area luasTergantung sinyal satelit

Contoh Praktis Perhitungan Elevasi

Misalnya:

  • Elevasi acuan (benchmark) = 100 m
  • Backsight (BS) = 1,250 m
  • Foresight (FS) = 1,870 m

Maka:
Elevasi target = 100 + 1,250 – 1,870 = 99,38 m

Dengan metode sederhana ini, surveyor pemula sudah bisa menghitung elevasi tanah dengan akurat.


Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Elevasi

  1. Kondisi Alat → Alat yang aus atau tidak dikalibrasi bisa menghasilkan data keliru. Pastikan rutin melakukan service dan kalibrasi alat survey pemetaan.
  2. Cuaca → Panas ekstrem bisa memengaruhi pembacaan optik.
  3. Operator → Kesalahan membaca angka pada rambu ukur bisa fatal.
  4. Metode yang Dipilih → Gunakan metode sesuai kebutuhan lapangan.

Langkah Praktis Mengukur Elevasi di Lapangan

  1. Tentukan titik benchmark.
  2. Pasang alat pada posisi stabil.
  3. Baca BS di titik acuan.
  4. Baca FS di titik target.
  5. Hitung elevasi dengan rumus leveling.
  6. Catat hasil pengukuran di buku lapangan.
  7. Input data ke software GIS atau CAD untuk pemetaan.

Aplikasi Nyata Elevasi Survey Ukur Tanah

  • Konstruksi Jalan Raya → Elevasi menentukan kemiringan jalan dan drainase.
  • Pertanian → Untuk membuat sawah bertingkat dengan aliran air seimbang.
  • Bangunan Gedung → Fondasi harus sejajar agar tidak miring.
  • Pemetaan Topografi → Membuat peta kontur.
  • Mitigasi Bencana → Menentukan zona rawan banjir atau longsor.

Referensi Otoritatif

Untuk standar pengukuran elevasi yang lebih teknis, Anda bisa merujuk ke USGS (United States Geological Survey) yang banyak digunakan secara internasional. Informasi ini sangat relevan untuk memastikan data survei yang valid.


Kesimpulan

Bagi pemula, memahami elevasi survey ukur tanah adalah pondasi penting dalam dunia pemetaan dan konstruksi. Tiga metode utama—leveling, total station, dan GPS geodetik—memberikan pilihan sesuai kebutuhan. Dengan pemahaman yang tepat, data akurat bisa diperoleh untuk mendukung pembangunan yang aman, efisien, dan berkualitas.


Bagaimana Cara Menghubungi Kami?

📞 WA/Telp: +62 822-2026-6662 (Fairuz Daffa)
📩 Email: fairuzdaffa@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450


FAQ

Apa itu elevasi survey ukur tanah?

Elevasi survey ukur tanah adalah proses menentukan ketinggian suatu titik di permukaan tanah terhadap titik acuan atau permukaan laut rata-rata.

Alat apa yang digunakan untuk mengukur elevasi?

Alat yang sering digunakan adalah waterpass, theodolite/total station, dan GPS geodetik.

Mana metode yang paling akurat?

Leveling dengan waterpass masih paling akurat, tetapi GPS geodetik lebih efisien untuk area luas.

Apakah HP bisa digunakan untuk mengukur elevasi?

HP bisa digunakan dengan aplikasi GPS, tetapi akurasinya rendah (±5–10 meter). Untuk teknis, gunakan GPS geodetik.

Mengapa kalibrasi alat survey penting?

Kalibrasi memastikan alat bekerja dengan presisi. Tanpa kalibrasi, data bisa melenceng dan menyebabkan kesalahan konstruksi.

Scroll to Top