Dinar Survey Putri

Cara Menghitung Elevasi Tanah dengan Mudah dan Akurat

Mengapa Elevasi Tanah Itu Penting?

Bayangkan Anda sedang membangun rumah di atas tanah yang miring. Tanpa mengetahui elevasi tanah, risiko seperti genangan air, dinding retak, atau bahkan ambruknya struktur bisa terjadi. Elevasi bukan sekadar angka di peta, melainkan kunci dalam menentukan perencanaan konstruksi, drainase, hingga tata ruang.
Elevasi tanah juga digunakan dalam pemetaan, proyek jalan raya, pertanian, hingga penelitian geologi. Bagi seorang surveyor, insinyur sipil, atau arsitek, mengetahui cara menghitung elevasi tanah dengan benar adalah keterampilan mendasar yang wajib dikuasai.


Apa Itu Elevasi Tanah?

Secara sederhana, elevasi tanah adalah ketinggian suatu titik di permukaan bumi terhadap titik referensi, biasanya permukaan laut rata-rata (MSL – Mean Sea Level). Dalam survei, elevasi diukur untuk:

  • Menentukan beda tinggi antar titik (Δh).
  • Membuat peta kontur.
  • Menentukan sistem drainase.
  • Merancang fondasi bangunan.
  • Menentukan arah aliran air (hidrologi).

Metode Umum Menghitung Elevasi Tanah

Ada beberapa metode populer yang digunakan untuk menghitung elevasi, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

1. Metode Waterpass (Leveling)

Metode ini menggunakan alat ukur level (automatic level atau digital level) dengan bantuan rambu ukur (staff).

  • Surveyor menempatkan alat pada posisi tengah antara titik referensi (benchmark) dan titik target.
  • Membaca angka pada rambu di titik referensi (Backsight/BS).
  • Membaca angka pada rambu di titik target (Foresight/FS).
  • Menghitung elevasi dengan rumus:
    Elevasi Target = Elevasi Benchmark + BS – FS

2. Menggunakan Theodolite atau Total Station

Alat ini memungkinkan pengukuran sudut dan jarak sekaligus.

  • Surveyor mengukur beda tinggi dengan metode trigonometri.
  • Elevasi dihitung dengan rumus:
    Δh = D × tan(θ)
    di mana D = jarak horizontal, θ = sudut vertikal.
  • Lebih akurat karena memanfaatkan total station sokkia im 52 yang sudah dilengkapi elektronik modern.

3. Menggunakan GPS Geodetik

Metode modern yang memanfaatkan sinyal satelit.

  • Receiver GPS ditempatkan pada titik yang diukur.
  • Data dikoreksi dengan metode RTK (Real Time Kinematic) atau PPK (Post Processing Kinematic).
  • Elevasi yang diperoleh memiliki akurasi cm hingga mm.
  • Cocok untuk pemetaan luas dan cepat.

Tabel Perbandingan Metode Pengukuran Elevasi

MetodeAkurasiKelebihanKekurangan
Waterpass (Leveling)±1-2 mm per kmSangat akurat, cocok untuk konstruksiLambat, butuh banyak titik
Theodolite / Total Station±2-5 mmBisa ukur jarak & sudut sekaligusButuh kalibrasi rutin
GPS Geodetik±1-2 cm (RTK), ±5 mm (PPK)Cepat, praktis untuk area luasButuh sinyal satelit stabil

Contoh Perhitungan Elevasi

Misalnya:

  • Elevasi benchmark = 100 m
  • Bacaan BS = 1,250 m
  • Bacaan FS = 1,870 m

Maka:
Elevasi titik = 100 + 1,250 – 1,870 = 99,38 m

Dengan cara sederhana ini, elevasi dapat dihitung secara akurat untuk keperluan konstruksi maupun pemetaan.


Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Perhitungan

  1. Kondisi Alat → Harus rutin dilakukan service dan kalibrasi alat survey pemetaan.
  2. Kondisi Cuaca → Panas ekstrem dapat memengaruhi pembacaan alat optik.
  3. Kesalahan Operator → Salah membaca angka rambu ukur bisa fatal.
  4. Metode Pengukuran → Pemilihan metode yang tepat menentukan hasil akhir.

Cara Praktis Menghitung Elevasi di Lapangan

  1. Tentukan Benchmark (titik dengan elevasi diketahui).
  2. Pasang alat ukur di posisi yang stabil.
  3. Lakukan pembacaan BS dan FS.
  4. Hitung elevasi sesuai rumus.
  5. Ulangi di titik-titik berikutnya hingga semua data lengkap.
  6. Input data ke software (AutoCAD Civil 3D, ArcGIS, atau Global Mapper) untuk menghasilkan peta kontur.

Aplikasi Nyata Elevasi dalam Kehidupan

  • Pembangunan Jalan Raya: Menentukan kemiringan agar drainase lancar.
  • Pertanian: Sistem irigasi sawah bertingkat.
  • Konstruksi Gedung: Fondasi harus sejajar dengan elevasi tertentu.
  • Mitigasi Bencana: Menentukan zona aman dari banjir atau longsor.

Referensi dan Rujukan

Untuk memahami lebih dalam tentang teknik pengukuran elevasi tanah, Anda juga bisa melihat panduan dari situs USGS (United States Geological Survey) yang membahas standar pengukuran geospasial secara global.

Selain itu, Anda bisa mempelajari teknologi terbaru dalam pengukuran menggunakan perangkat seperti total station sokkia im 52 yang banyak digunakan di dunia konstruksi dan survei modern.


Kesimpulan

Menghitung elevasi tanah adalah keterampilan penting dalam dunia survei, konstruksi, dan pemetaan. Tiga metode utama—waterpass, total station, dan GPS geodetik—masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Untuk hasil maksimal, pastikan alat selalu dalam kondisi prima melalui kalibrasi rutin. Dengan pemahaman dan keterampilan ini, pekerjaan lapangan akan lebih akurat, efisien, dan aman.


Bagaimana Cara Menghubungi Kami?

📞 WA/Telp: +62 822-2026-6662 (Fairuz Daffa)
📩 Email: fairuzdaffa@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450


FAQ

Apa itu elevasi tanah?

Elevasi tanah adalah ketinggian suatu titik di permukaan bumi terhadap permukaan laut rata-rata.

Alat apa yang paling akurat untuk menghitung elevasi?

Metode leveling dengan waterpass masih yang paling akurat, tetapi GPS geodetik lebih efisien untuk area luas.

Apakah GPS di smartphone bisa digunakan untuk menghitung elevasi?

Bisa, tetapi akurasinya rendah (5–10 meter). Untuk keperluan teknis, gunakan GPS geodetik dengan akurasi cm–mm.

Mengapa kalibrasi alat penting dalam pengukuran elevasi?

Agar alat tetap memberikan hasil yang presisi, karena kesalahan kecil bisa berdampak besar pada konstruksi atau pemetaan.

Apakah software GIS bisa langsung menghitung elevasi?

Ya, data hasil survey bisa diolah dalam software GIS untuk membuat model kontur dan peta elevasi.

Scroll to Top